Kita Merdeka di Jalan Kita Masing-Masing

Serafim Firman
2 min readAug 23, 2022

--

Foto Source: Ahmad Syahrir (Via Pexcel)

Minggu terakhir di Bulan Agustus. Rasanya perlu untuk menulis sesuatu sebagai pengingat untuk diriku sendiri bahwa bulan ini menyisahkan banyak kisah, bukan hanya bagi bangsa ini dan seluruh masyarakatnya, tapi jauh di dalam diriku, banyal hal yang terjadi. Dan tentu, memberikan arti baru dari untuk sebuah kemerdekaan.

Di beberapa tahun belakangan, saya selalu merayakan bulan Agustus sebagai momentum atas diri yang memilih Merdeka. Merdeka untuk menentukan jalanku sendiri, yang mungkin tidak akan sama dengan jalan yang orang lain pilih. Tapi, saya akhirnya percaya, when you’re being different, it means you have something unique and it’s your strength value to grow bigger and bigger. Menjadi beda adalah pertanda bahwa kita mampu untuk berdiri di atas kaki sendiri, tidak mengikuti orang lain, dan yang terpenting adalah berani untuk menentukan jalan sendiri.

Dua tahun silam, saya memulai perjalanan baru. Berhenti menjadi Long Term Engineer Specialist di salah satu Konsultan Tambang di Jakarta, dan kembali ke Kampung Halaman di Flores untuk terus merawat ingatan tentang budaya dan tanah leluhur. Kerja di industri tambang membawa saya ke banyak tempat dan pengalaman, hingga akhirnya memutuskan untuk kembali.

Dua tahun yang lewat, ketakukan sebelum resign akhirnya terlewat sudah. Saya menemukan banyak hal baik selama kurun waktu ini, mulai dari diundang ke TV Nasional, satu panggung sebagai pembicara dengan tokoh-tokoh besar Indonesia, Pembicara Seminar Nasional di beberapa kampus, menjuari beberapa lomba, menjadi mentor untuk adik-adik mahasiswa yang menjalankan business dan sebagainya. Tapi intinya bukan di sini. Saya lebih melihat bahwa, keberanian untuk keluar dari zona nyaman membawa saya untuk berjuang, push the limit, belajar lebih dari yang orang-orang kebanyakan lakukan. Dan yang paling penting adalah, memasuki industri yang baru, saya memposisikan diri sebagai gelas kosong, dan berani untuk diskusi ke setiap orang yang saya temua.

Hinga akhirnya, saya berada di pemahaman bahwa merdeka adalah melepaskan diri dari kenyamanan dan ruang kebebasan semu yang ternyata justru memenjarakan kita pada banyak sekat. Dan mulai dari diri sendiri untuk menuju lautan lepas, menikmati setiap hantaman ombak.

Semoga kelak kita semua merdeka di jalan kita masing-masing, dan memilih merdeka dengan cara sendiri.

--

--